hitam

hitam
@rahmi

Selasa, 30 Juni 2015

Anak Farmasi Mau Jadi Apa?
Kessel nggak sih kalau ada yang ngomong gitu? Terkadang saya merasa orang ngomong gitu ke saya (in their heads), kamu mau jadi apa sih Rahmi masuk Farmasi? Mau jaga toko obat? Jadi tukang jamu?
Well, di tulisan ini saya mau kasih pencerdasan buat anak-anak Farmasi, biar kalian bangga, be proud of yourselves guys, Pharmacy is not a bad choice.
Faktanya, anak Farmasi bisa kerja di “mana aja dia mau”, kecuali di Bank, soalnya peraturan pemerintah yang baru nggak ngizinin lulusan ilmu kesehatan buat kerja di bank. Kenapa? Ya karena anak jurusan kesehatan punya banyak tempat lain yang keren-keren juga loh buat mengaplikasikan ilmunya demi kemajuan Bangsa Indonesia. Sebenarnya ada juga sih kesempatan buat kerja di Bank tertentu, ya tergantung Banknya lah ya..
Oke, jadi saya akan memberikan saran, saya sudah mengamati beberapa alumni farmasi, kemana aja sih?
Secara umum, anak Farmasi itu kerjanya pastinya di perusahaan-perusahaan yang regulasinya diatur sama Badan POM RI, bener gak? Hehe.. itu mencakup Industri Makanan, Industri Kosmetik, Industri Farmasi (yaiyalah, haha), dan Industri Obat Tradisional.
1. Industri Farmasi
Industri Farmasi itu keren loh. Berdasarkan data Forbes, Mei 2014, industri Farmasi besar yang kalian kenal dengan baik (Johnson&Johnson, Pfizer, Novartis, Sanofi, Roche) itu semuanya masuk 100 besar perusahaan publik terbesar di dunia. Selain itu, di daerah Asia Pasifik, SunPharma (India) juga merupakan perusahaan terbesar keenam loh. Ih waw banget kan? Kerja jadi apa? Tinggal pilih, mau apoteker dulu? Kalau apoteker, kita bisa kerja di pabrik (Produksi, PPIC, QC, QA), jadi marketing dan traveling ke mana-mana (Product Executive, Product Manager, Medical Affairs), bisa jadi business women/men (Business Development), dan bisa juga jadi pengunjung setia BPOM (regulasi), banyak kan pilihannya? Ini pun adalah pilihan selain pilihan yang paling obvious yaitu jadi apoteker di apotek/RS yang merupakan pekerjaan yang super keren dan mulia. Bayangin kalau nggak ada apoteker yang baik dan idealis di Indonesia, bayangin kalau semua apoteker cuman tanda tangan dan nggak mau stay di apoteknya… Berapa banyak orang yang bawa pulang obat tanpa ngerti cara pakainya dan kapan harus pakainya. So, be proud and be you guys, seriously. Nggak usah deh ndengerin orang-orang yang bilang jadi apoteker sama kaya jualan obat doang, jaga toko doang. They know nothing.
Kalau kamu nggak tertarik buat jadi apoteker karena ujiannya yang super susah masih tetep banyak kok pilihan karir buat lo di industri farmasi. Yap! Research and Development! Bisa jadi researcher di bidang penemuan obat baru, reformulasi obat yang udah ada, dan di bagian pengembangan metode analisis. Di bidang ini memang nggak cuma Farmasi aja yang bisa terjun, anak Biologi dan Kimia juga banyak. Biar gitu, anak Farmasi udah ngerti banget superfisialnya dari ujung ke ujung Drug Discovery, dari mulai penemuan new compounds dari tanaman, sintesis obat, sampai ke pengujian farmakologi dan quality control, kita udah ngerti dasarnya, tinggal dipoles aja. Ini kelebihan anak Farmasi daripada temen-temen dari Biologi dan Kimia. Kekurangannya, kita belum ngerti sedalem temen-temen dari Biologi dan Kimia, jadi kita bisa saling melengkapi deh :)
2. Industri Makanan
Industri makanan kan wilayah anak teknik pangan? temen-temen dari teknik pangan, bener banget memang, ini wilayah anak pangan hehe.. Tapi, seperti anak Biologi dan Kimia bisa masuk industri Farmasi, anak Farmasi juga boleh kok numpang kerja di industri pangan. Pilihan karirnya juga macem-macem, hampir sama dengan di Industri Farmasi. Makanya, anak farmasi pada PD deh. Nestle, salah satu industri makanan yang bisa kita masukin itu termasuk nomor 36 perusahaan (public company) terbesar dunia loh (Forbes, Mei 2014)! Posisinya ada di atas Google (woow). Coca-Cola company juga masuk 100 besar di posisi 81.
3. Industri Kosmetik
Beberapa industri kosmetik Indonesia mencakup L’oreal, Martina Berto (Martha Tilaar Group), Mustika Ratu, dan Wardah. Jadi apa? Varies banget, bisa jadi regulasi, product executive, dan R and D. Bekal ilmu formulasi kita itu guna banget loh.. Jadi, belajar yang rajin semsolnya ;)
4. Industri Obat Tradisional
Indonesia tercinta ini kan punya warisan yang keren banget, namanya Jamu. Saat ini, industri obat tradisional memang masih berkembang dan belum masuk deretan perusahaan dengan aset besar. But they’re growing. Siapa tahu aja, suatu saat nanti perusahaan-perusahaan kaya Sidomuncul, Nyonya Meneer, dan Borobudur (remember Mastin good?) bisa menguasai pasar. Melihat keotentikannya dan minat masyarakat yang cukup tinggi dalam mengonsumsi obat tradisional (we’ll discuss this further in another post), ini bukan hal yang nggak mungkin loh hehehe.
Semoga anak farmasi makin bangga sama jurusannya! ^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar