OBAT TETES
HIDUNG
Obat tetes hidung hidung adalah larutan dalam air atau dalam
pembawa minyak yang digunakan dengan cara meneteskannya atau menyemprotkannya
kedalam lubang hidung pada daerah nasofaring (Lucas, 2011:139).
Pada pembuatan tetes hidung ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a.
Viskositas obat
tetes hidung
Penambahan methyl selulosa sebanyak 0,5% dapat diperoleh viskositas
larutan yang seimbang dengan viskositas mukosa hidung.
b.
Iritasi pada
mukosa hidung dapat dikurangi atau dihilangkan jika larutannya besifat isotonis
atau sedikit bersifat hipertonis
c.
Isohidris
Keasaman (PH) sekresi hidung orang dewasa antara 5,5-6,5 sedangkan
anak-anak antara 5,0-6,7. Rhinitis akut menyebabkan pergeseran PH kearah basa
sedangkan peradangan akut menyebabkan pergeseran PH kearah asam. Sebaliknya
dapat juga digunakan dapar fosfat PH 6,5
d.
Peralatan yang
dibutuhkan
a.
pipet tetes
biasa, digunakan dengan meneteskan kedalam lubang hidung
b.
atomizer,
digunakan dengan cara disemprotkan dengan tetesan kasar kelubang hidung
c.
nebulizer,
digunakan dengan cara disemprotkan dengan tetesan halus ke lubang hidung (Latifah,
2009 : 233).
Preparat yang banyak beredar
diperuntukkan bagi pemakaian dalam hidung mengandung zat adrenergik dan
digunakn untuk aktivitas pemampatan pada mukosa hidung. Kebanyakan preparat ini
dalam bentuk larutan, dan dipakai sebagai tetes atau semprot hidung, tapi
diantaranya ada juga yang dalam bentuk jeli hidung (Ansel, 2008:569-571)
Oxymetazoline merupakan agonis adrenergik α, obat ini
biasanya digunakan pada pengobatan pada bagian pernapasan. Di mana pada
penyakit ini terjadi penyumbatan atau penyempitan pada saluran pernapasan. Oxymetazoline
bereaksi langsung sebagai simpatomimetik dengan aktivitas α-adrenergik
sebagai vasikontriktor, menurunkan pembengkakan untuk pengobatan memmbran
mukus. Oxymetazoline diindikasikan sebagai dekongestan untuk pengobatan hidung
tersumbat (Sweetman, 2009 : 1567).
Kebanyakan obat adrenergik yang dipakai dalam
larutan dekongestan hidung merupakan campuran sintesis yang sama struktur
kimia, aktivitas farmakologi, dan efek sampingnya dengan senyawa induknya,
konsentrasi zat adrenergik pada kebanyakan larutan hidung sangat rendah dan
berkisar antara 0,5 % - 100 %. Untuk kadar dewasa diberikan 0,05 % larutan
oxymetazoline dan diaplikasikan sebagai sediaan topikal sebagai tetes hidung
atau spray, biasanya digunakan 2-3 kali sehari pada lubang hidung yang
diperlukan (Sweetman, 2009 : 1567).
Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam formula ini
adalah metil selulosa yang digunakan sebagai pemviskosdimana kelebihan dari
bahan tambahan ini yaitu dengan penambahan metil selulosa sebanyak 0,5% dapat
diperoleh viskositas larutan yang seimbang dengan viskositas mukosa hidung. Sebagai bahan pengawet digunakan benzalkonium klorida yang
digunakan sebagai agen antimikroba, antiseptic, desinfektan, agen peningkat
kelarutan, serta agen pembasah. Dalam formulasi digunakan pendapar sodium fosfat
dibasic dan sodium fosfat monobasic, bahan tambahan lainnya yang digunakan
yaitu dinatrium EDTA sebagai agen penghelat, untuk agen pengisotonis digunakan
natrium klorida dan terakhir bahan pembawa yang digunakan yaitu aqua pro
injeksi (Ritiasa, 2013)
Adapun
pada cara pengerjaan, disiapkan alat dan bahan yang digunakan,
kemudian disterilkan. Lalu bahan yang digunakan ditimbang sesuai hasil
perhitungan. Dapar fosfat
dibuat dengan cara melarutkan dinatrium hidrogen fosfat dan natrium
dihidrogen fosfat dalam 80 ml air untuk injeksi. Ke dalam
larutan dapar fosfat dilarutkan oxymetazoline. Benzalkonium
klorida ditambahkan ke dalam larutan, kemudian ditambahkan dinatrium EDTA dan
dihomogenkan. pH larutan diatur pada pH 6,0. Larutan
dicukupkan dengan API sebanyak 10 ml lalu disaring. Setelah
disaring, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol tetes hidung berwarna coklat
lalu ditutup. Botol yang telah berisi larutan
sediaan kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 C selama 15 menit,
lalu didinginkan. Botol diberi etiket kemudian
dimasukkan ke wadah eksternal disertai brosur (Latifah, 2009).
Dalam pembuatan obat tetes hidung, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain :
1.
Viskositas
Penambahan
metil cellulose sebanyak 0,5 % untuk mendapatkan viskositas larutan yang
seimbang dengan viskositas mukosa hidung.
2.
Isotonis
Iritasi mukosa
hidung tidak akan terjadi jika larutan isotonis atau sedikit hipertonis. Namun,
larutan yang sangat encer atau sangat pekat akan menyebabkan iritasi mukosa
hidung. Untuk tonisitas, kita dapat menambahkan NaCl atau Dekstrosa.
3.
Isohidris
Keasaman (pH) sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 – 6,5, sedangkan anak antara 5,0 – 6,7. Rhintis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa, sedangkan peradangan akut menyebabkan pergeseran pH ke arah asam. Sebaiknya, kita menggunakan dapar phosphat pH 6,5.
Keasaman (pH) sekresi hidung orang dewasa antara 5,5 – 6,5, sedangkan anak antara 5,0 – 6,7. Rhintis akut menyebabkan pergeseran pH ke arah basa, sedangkan peradangan akut menyebabkan pergeseran pH ke arah asam. Sebaiknya, kita menggunakan dapar phosphat pH 6,5.
Mekanisme kerja oxymetazoline
yaitu sebagai agen simpatotimetik yang mengurangi hidung tersumbat dengan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Oxymetazoline memperbaiki jalan napas
dengan mengurangi volume darah dan bengkak pada lapisan lender hidung dan sinur
parasanal (Sweetman, 2009 : 1567).
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howand
C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi
Edisi Keempat. Jakarta : UI Press
Dirjen POM. 2014. Farmakope
Indonesia Edisi Kelima.Jakarta : Depkes RI
Djide, natsir & Latifah Rahman. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Makassar :
Lephas
Gunawan, Gan sulistia. 2012. Farmakologi Dan Terapi. Jakarta : FKUI
Kimble, mary anne koda, dkk. 2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of
Drugs, 9th Edition. London. Lippincott Williams & Wilkins
Lachman, Leon,
dkk. 2008. Teori Dan Praktek Farmasi
Industri. Jakarta : UI Press
Lukas, stephanus. 2011. Formulasi Steril Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The
Complete Drug ReferenceThirty-sixth edition.London:Pharmaceutical Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar